5 Kenangan Masa Kecil yang Tak Terlupakan

Konten [Tampil]
#Day25BPChallenge



Kenangan Masa Kecil

Berbicara masa kecil, tentu ada kenangan yang selalu kita ingat namun ada juga kenangan yang kita lupakan, kenangan yang  kita ingat tentunya kenangan yang masuk ke dalam hati, kita selalu ingat-ingat dan tak mau melupakannya, namun kenangan yang sudah terlupa bisa saja karena kita tak mau mengingatnya atau menurut kita tidak penting untuk diingat. 


Masa kecilku yang paling berkesan dan selalu kuingat ada beberapa hal penting baik itu kenangan bahagia atau sedih. 

Berkebun

Seingatku dulu, kami memiliki kebun dan sawah. Kebun yang dimiliki oleh ayah terletak di kaki bukit untuk menuju kesana harus melewati air sungai rindu hati yang berbatu. Air sungai itu kadang kala dalam kadang surut. Tergantung cuaca di gunung. Bila hujan maka siap-siap air sungai akan menjadi dalam, kalau kering maka air sungai akan surut dan jernih. Kami sering mandi di sungai itu saat pergi ke kebun atau saat mau pulang. 
Ayah dan ibuku menanam kopi, sayuran tebu telur, sayur katu dan berbagai tanaman sayuran lainnya. Namun yang utama adalah kopi, ada juga beberapa pohon jengkol dan petai.

Merawat ibu yang sakit

Sejak aku masih kecil, ibu sering skit-sakitan sampai beberapa kali masuk rumah sakit. Aku ingat sekali kami pernah satu bulan penuh tinggal di rumah sakit. Ubuh ibu sangat kurus, tinggal tulang saja. Rambutnya rontok kalau disisir sering banyak sekali rambut yang terlepas dari kulit kepalanya, hingga akhirnya hampir botak. Saat di sanggul ukurannya tak lebih dari sebesar jempol, padahal rambunya ikal dan panjang. 

Setiap pagi , siang malam ibu muntah-muntah aku tidak tau ibu sakit apa, belakangan ibu seperti orang yang hilang ingatan. Ia lupa semua dengan apa yang ada di sekitarnya. Bahkan  aku dan adikku yang saat itu masih belum sekolah ia tak ingat. 

Kehilangan ibu

Keadaan paling suram di masa kecilku adalah saat kehilangan ibu. Yah, Allah lebih menyayangi ibu dan memanggilnya saat usiaku masih 9 tahun, sedangkan adikku 7 tahun. Oleh ayah, kami berdua dirawat dan dibesarkan dengan penuh kasih sayang. Hingga akhirnya aku menamatkan sekolah hingga perguruan tinggi dan menikah dengan lelaki pilihanku. 

Yah, ayah merawat sendiri ia tidak menikah dan memilih membesarkan kami. Tidak pula dengan bantuan nenek dan kakek. Ayah menyayyangi kami dan selalu membuat kami bahagia dengan segenap kemampuan yang dimilikinya. Ia bahkan tidak memikirkan dirinya sendiri. Mungkin kaau dipikir, diumur 30 tahunan ia masih bisa untuk menikah lagi, namun hal itu tak pernah ia lakukan sampai kami sudah berkeluarga dan hidup bersama keluarga kecil kami masing-masing. Ayah masih sendiri dan masih setia dengan ibu. 

Berjuang demi sekolah

Hal lain yang kuingat saat masih kecil adalah perjuangan saat sekolah. Aku disekolahkan oleh ayah di kota yang jaraknya sekitar 17 km dari rumah ayah. Pertama kali dipindahkan oleh ayah saat kelas 6 SD. Aku dititipkan kepada paman yang tinggalnya tak jauh dari sekolah sehingga untuk menuju ke sekolah cukup berjalan kaki saja. Lalu saat memasuki SMP sempat tinggal lagi dengan ayah di desa, cukup jauh perjalanan ke sekolah dengan menggunakan angdes dan angkot 3 kali berganti angkot. Namun selama dua tahun alhamdulillah Allah memudahkan perjalananku menuntut ilmu dengan jarak yang tidak dekat. Sekitar 8 bulan sempat tinggal dan bersekolah dari rumah nenek angkat, ngekos bersama adik karena dia sudah mulai memasuki bangku SMP juga saat itu. 

Hingga menamatkan pendidikan tinggi sudah banyak sekali pengalaman tinggall bersama ibu angkat, lalu nge kos, lalu pulang lagi ke rumah ayah, begitu seterusnya hingga akhirnya kau bisa menamatkan pendidikan tinggi dengan hasil memuaskan. Alhamdulillah sebuah anugerah terindah bisa mempersembahkan kepada ayah. 

Itu tadi suka duka masa kecilku, yang penuh dengan keharuan. Jika mengingat perjuangan di masa kecil maka air mata ini tak pernah berhenti mengalir, Betapa murahnya Allah memberikan kebahagiaan pada kita yang mau berusaha dan berjuang untuk selalu mencari kebahagiaan itu sendiri. 

Allah never give happy so we lokking for happy forever


No comments

Terimakasih ya, telah berkunjung di blog saya. Bila ada waktu luang saya sempatkan berkunjung balik. Semoga silaturrahim kita terjalin indah.