Konten [Tampil]
#day10 Bpchallenge
Siapa yang suka baca buku?
Buku adalah jendela dunia. Siapa yang mencintai buku maka dia akan melihat dunia. Dengan buku, ilmu kita pasti bertambah buku juga yang membuka cakrawala kita bahwa ada kehidupan yang lain di luar sana tentunya dengan kondisi yang berbeda.
Mencintai buku berarti mencintai ilmu, orang yang mencintai ilmu pasti akan selalu dihargai orang lain. Karena dengan ilmu seseorang bisa didengar, dihormati dan dihargai.
Kali ini tema challenge kita adalah 5 buku favorit yang pernah aku baca.
7 Habits of Highly efective People
Buku karangan Stephen R.Covey ini pertama kali aku baca saat kuliah. Buku ini selalu menjadi perbincangan seru dikalangan para aktivis kampus pada saat itu.
Buku ini menceritakan bagaimana kita menjalankan kegiatan sehari hari dengan 7 kebiasaan baik yang efektif sehingga kita bisa sukses di masa depan. 7 kebiasaan itu adalah
- Be Proactive
- Begin with the End ini Mind
- Put First Thing First
- Think win win
- Seek First to Understand Then to be Understand
- Synergize
- Sharon the Saw
Covey meramu bukunya sehingga merupakan buku practice yang bisa diterapkan oleh siapa saja, baik sebagai pelajar, mahasiswa, orang bekerja, karyawan, pegawai, dll.
Sayangnya sejak aku menikah buku tersebut tidak terlihat lagi. Sedih sih karena buku itu sangat membuka pola pikir aku bahwa dalam menjalani setiap aktivitas kita harus bisa efektif dan efisien agar mencapai hasil yang baik. Semoga orang yang menyimpan buku aku tersebut dapat mengambil manfaatnya dari isinya.
Ayat-ayat Cinta
Kalau ini adalah novel karya Habiburrahman El shirazy yang fenomenal. Novel ini sempat menjadi booming dan diangkat ke layar lebar, bahkan penontonnya membludak hingga beberapa bulan lamanya. Para pengamat perfilman memprediksi jika kehadiran novel ini menjadi batu loncatan buku buku dan novel islami di pasaran tanah air, sejak itu mulai bertaburan buku buku islami dan film film tentang Islam.
Orang Gajian bisa Kaya
Buku bentuknya mungil namun isinya luar biasa. Penulis meramu jurus 1234 untuk mengatur gaji sebulan yang diterima oleh seorang karyawan agar bisa sukses memenuhi kehidupan sehari hari namun juga dapat berinvestasi.
Buku ini mengajak orang orang yang menggantungkan hidupnya dari gaji agar bisa menikmati hidup layaknya seorang pengusaha.
Rumus 1234 yang di buat oleh penulis uraiannya adalah 10% gaji untuk amal, 20% untuk hobby, 30% untuk tabungan dan 40% untuk kebutuhan sehari-hari. Rumus ini masuk akal menjadikan orang gajian bisa sukses, karena ada tabungan 30% yang sangat bermanfaat ketika 5 qtu 10 tahun yang akan datang.
Misalnya kita memiliki gaji 5 juta rupiah setiap bulan, 10% nya yakni 500 ribu untuk amal baik untuk sedekah kepada orang tua, saudara fakir miskin dll. 20% nya yakni 1 juta untuk hobby misalnya traveling, olahraga dsb. 30% nya 1.5 jt untuk tabungan yang tidak boleh diambil sampai jangka waktu tertentu. Sedangkan 40% gaji yaitu 2 jt untuk kebutuhan sehari-hari.
Egi zaqeus sang penulis menceritakan, keberhasilan dari rumus ini bisa dilihat saat jangka waktu tertentu misalnya 5 atau 10 tahun ke depan kita akan memiliki tabungan sebesar 90 juta dan 180 juta. Saat itulah si gajian bisa menikmati usaha yang telah ia lakukan selama ini untuk konsisten menerapkan formula 1234.
Memang bagi sebagian orang rumus ini sangat tidak memungkinkan apalagi di zaman sekarang serba mahal, namun sebetulnya mahal atau tidak biaya hidup seseorang sebenarnya bisa di siasati tergantung individunya, kalau kita belum mampu bergaya mengikuti style orang kaya jangan dipaksakan, sampai menyiksa diri sendiri.
Hmm membaca buku ini seperti punya tekad sekuat baja untuk mulai berbenah setidaknya tidak hanyut dalam godaan materialisme yang akan menyiksa diri kita sendiri.
Laskar pelangi
Buku ini bukan hanya booming saat sudah menjadi sebuah film saja namun ketika belum banyak dikenal orang buku ini sudah sangat menarik bagiku. Membacanya seperti mengingatkan kembali petualangan masih kecil ku di desa dulu, bermain di hutan, permainan masa kecil yang melegenda dll.
Andrea Hirata sukses menghadirkan ruang waktu zaman lampau dihadapan para pembacanya yang mayoritas adalah para pejuang pendidikan, sempat hidup di jaman penuh keterbatasan tanpa teknologi tinggi, cerita Andrea seakan akan nyata dan mampu menyatukan jiwa para pejuang pendidikan zaman dulu.
Sebenarnya ada satu buku lagi yang aku ingat betul kisahnya, namun judulnya lupa. Buku itu aku pinjam di perpustakaan daerah di kota kami.
Semua sudah dibaca bukunya bagus
ReplyDelete