Cara Membuat Laporan Pengembangan Diri Bagi Guru di Era Digital

Konten [Tampil]

Pengembangan diri adalah suatu kegiatan untuk guru yang bertujuan memberikan bekal, pelatihan, pengetahuan dan skill bagi guru terkait dengan tugas dan fungsi sebagai seorang guru. Pengembangan diri dilaksanakan di luar jam KBM di kelas namun sangat berguna bagi guru ketika mengaplikasikannya dalam kelas. 

Kegiatan Pengembangan Diri dapat dilakukan secara online maupun offline dengan melibatkan instansi yang kredibel. Peserta pengembangan diri dapat berasal dari guru, pemerhati pendidikan, maupun khalayak luas yang tema acaranya beragam. Namun tidak lepas dari pengembangan kompetensi guru.

cara Membuat laporan pengembangan diri guru


Kegiatan Pengembangan Diri Guru

Kegiatan Pengembangan Diri meliputi:

  • Pelatihan
  • Seminar
  • Diklat
  • Workshop
  • Lokakarya
  • Simposium
Kegiatan ini dapat dilaksanakan secara mandiri oleh guru maupun berkelompok oleh sesama guru atau bisa juga dilaksanakan oleh lembaga lain yang meliatkan guru sebagai peserta. Setiap kegiatan pengembangan diri guru dilaporkan kepada pihak sekolah melalui Laporan Pengembangan Diri yang diketahui oleh koordinator pengembangan diri dan kepala sekolah dengan melampirkan bukti-bukti keikutsertaan guru dalam kegiatan pengembangan diri tersebut. 

Pelatihan

Pelatihan adalah kegiatan yang dilaksanakan dengan jumlah jam kegiatan minimal 32 Jam Pelajaran dan maksimal 80 jam Pelajaran. Pelatihan dapat dilakukan secara Daring, maupun Luring dengan materi berbagai kompetensi guru dan materi ajar. 
Contoh pelatihan:
  • Pelatihan Membuat media pembelajaran digital
  • pelatihan membuat modulajar
  • pelatihan menggunakan aplikasi Canva untuk memaksimalkan pembelajaran
  • dll

Seminar

Seminar adalah kegiatan yang dilaksanakan secara mandiri atau kelompok guru membahas tema tertentu berkaitan dengan isu-isu dalam pendidikan. Seminar biasanya dilaksanakan kurang dari 30 JP dengan materi yang singkat. 

Workshop

Workshop adalah kegiatan yang dilaksananakan oleh guru maupun stakeholder pendidikan dalam rangka membahas suatu isu tertentu yang pembicaranya lebih dari satu dengan sudut pandang yang berbeda-beda. Meskipun sudut pandang pembicara workshop berbeda-beda namun isu yang diangkat tetap satu tujuan. Misalnya Workshop tentang kurikulum merdeka dan kemampuan generasi digital maka bisa saja mendatangkan pembicara dari berbagai pihak seperti praktisi pendidikan, guru, siswa atau dosen, maupun ceo perusahaan tertentu yang akan bersendtuhan langsung dengan siswa lulusan nantinya.

Lokakarya

Lokakarya adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk memngupas tentang suatu karya tertetnu untuk dikritisi, diberikan sumbang saran maupun diberikan saran sehingga karya tersebut dapat dikenal luas dan tersampikan pesan yang ingin di realisasikan.

Laporan Pengembangan Diri 

Struktur Laporan Pengembangan Diri  terdiri dari:
  • I. Latar belakang
  • II. Tujuan
  • III.Waktu Kegiatan
  • IV. Bentuk Kegiatan
  • V. Pelaksanaan
  • VI. Tindak Lanjut
Era digital untuk memperoleh pengembangan diri guru bisa mengikuti kegiatan pengembangan diri secara online maupun offline. Untuk kegiatan pengembangan diri offline karena tempat dan waktu serta anggaran yang terbatas tentu tidak bisa semua guru mengikutinya akibatnya kegiatan pengembangan diri guru yang diikuti secara offline tidak akan tercapai untuk semua guru. 

Guru bisa mengikuti kegiatan pegembangan diri secara online  dengan bantuan internet. Internet dengan jaringan yang stabil dapat mempercepat kegiatan pengembangan diri guru sehingga lancar sampai akhir kegiatan pengembangan diri. 

Contoh Laporan Pengembangan Diri 

A. PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

Situasi pendidikan Indonesia di masa pandemi membutuhkan penyesuaian strategis untuk mengatasi learning loss. Sekolah yang menggunakan kurikulum darurat adalah silabus yang lengkap pada tahun 2013, menurut hasil evaluasi yang dilakukan oleh Badan Standarisasi Kurikulum, Kurikulum dan Evaluasi Pendidikan (BSKAP) Badan Riset dan Teknologi Kebudayaan (Kemendikburistek).

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, berencana memberikan opsi kebijakan kurikulum untuk pemulihan pembelajaran. Salah satunya adalah kurikulum prototipe, yang merupakan kelanjutan dari kurikulum masa khusus pandemi Covid-19 atau kurikulum darurat. Namun, pengelola BSKAP akan tetap menyambut sekolah dengan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan sekolah.
Kurikulum prototipe merupakan bagian dari upaya sistematis untuk mengatasi krisis pembelajaran. Dengan kata lain, keterampilan dasar rendah dan ketimpangan tinggi. Indonesia mampu meningkatkan akses secara signifikan ke (tingkat partisipasi), terutama pada tingkat pendidikan dasar.

Sebagai bagian dari mitigasi kehilangan pembelajaran, sekolah memiliki pilihan untuk menggunakan kurikulum yang disederhanakan untuk fokus pada penguatan kepribadian dan kemampuan dasar mereka. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengembangkan modul keterampilan literasi dan matematika untuk membantu guru menerapkan kurikulum.

2.Tujuan

“Pelatihan Bedah Kurikulum Prototipe Sebagai Pilihan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran” bertujuan untuk :
  1. Meningkatkan wawasan guru dalam hal literasi untuk meningkatkan budaya literasi
  2. Meningkatkan wawasan guru dalam mempersiapkan diri atau siswa agar dapat membangun bidaya literasi terhadap kebijakan kurikulum prototipe
  3. Meningkatkan wawasan guru terkait kurikulum prototipe
  4. Meningkatkan pengetahuan guru untuk meningkatkan mutu pendidikan

B. PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DIRI


Kegiatan pengembangan diri “Pelatihan Bedah Kurikulum Prototipe Sebagai Pilihan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran” adalah sebagai berikut:

Waktu Pelaksanaan

Kegiatan dilaksanakan tanggal 21 s.d 24 Januari 2022 secara online yang diselenggarakan oleh E-guru

Jenis Kegiatan

Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan adalah menjadi peserta pada “Pelatihan Bedah Kurikulum Prototipe Sebagai Pilihan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran”

Tujuan Pengembangan Diri

Tujuan dari pengembangan diri ini adalah:
  1. Meningkatkan wawasan guru dalam hal literasi untuk meningkatkan budaya literasi
  2. Meningkatkan wawasan guru dalam mempersiapkan diri atau siswa agar dapat membangun bidaya literasi terhadap kebijakan kurikulum prototipe
  3. Meningkatkan wawasan guru terkait kurikulum prototipe
  4. Meningkatkan pengetahuan guru untuk meningkatkan mutu pendidikan

Uraian Materi.

Materi  utama  yang  diberikan  dalam  pelatihan  ini  adalah:
  • Mengenal lebih dalam tentang kebijakan pemerintah terakit kurikulum di masa pemulihan pembelajaran
  • Memaham pembelajaran dengan paradigma baru
  • Strategi implementasi kurikulum prototipe dalam pembelajaran
  • Implikasi penerapan kurikulum prototipe dalam pemulihan pembelajaran

Strategi Pelaksanaan

Pelaksanaan “Pelatihan Bedah Kurikulum Prototipe Sebagai Pilihan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran” ini dilakukan dengan metode : Pembimbingan,  diskusi dan penugasan secara daring melalui grup telegram dan zoom/ siaran Langsung Youtube.

Tindak Lanjut

Tindak  lanjut  yang  dilakukan  setelah  kegiatan  pengembangan  diri  ini  adalah  peserta mengaplikasikan hasil pelatihan ini kepada siswa untuk pembelajaran dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan kinerja sekolah.

Dampak Pengembangan Diri

Adapun dampak yang penulis rasakan dari pengembangan diri yang dilakukan adalah:
  • Penulis semakin menyadari bahwa untuk menjadi guru yang profesional, harus disertai dengan upaya meningkatkan kompetensi dalam pengetahuan .
  • Guru mampu memahami dan menerapkan kebijakan kurikulum prototipe

C. PENUTUP

Penyelenggaraan “Pelatihan Bedah Kurikulum Prototipe Sebagai Pilihan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran” ini sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan kompetensi dalam pengetahuan serta pemehaman mengenai Asesmen kompetensi minimum, survey karakter, dam survey lingkungan belajar.yang berkualitas serta meningkatkan mutu pendidikan.

Penulis berharap kegiatan ini ditindak lanjuti dengan tetap mengedepankan upaya meningkatkan mutu dan pelayanan pada dunia pendidikan.



1 comment

  1. Bermanfaat ini untuk guru yang ingin membuat laporan pengembangan diri, memang masih banyak yang bingung dalam membuat laporan seperti ini apalagi masih pertama malah tidak tahu templatnya. Terima kasih informasinya!

    ReplyDelete

Terimakasih ya, telah berkunjung di blog saya. Bila ada waktu luang saya sempatkan berkunjung balik. Semoga silaturrahim kita terjalin indah.