Wanita-wanita Tangguh Penyambung Ekonomi Keluarga

Konten [Tampil]

Pagi itu, setelah mengantarkan anakku Fajar ke sekolahnya, pikiranku sempat nelangsa. Tadi meninggalkan rumah dalam kondisi yang sangat berantakan. Piring belum di cuci, rumah belum di sapu dan belum masak, sementara suami berencana mau ke luar kota pagi ini. Setelah Fajar sampai ke sekolahnya, aku memutar kendaraan menuju rumah. Dalam benakku sudah terbayang apa yang akan kulakukan, yakni beberes rumah.


Di perjalanan, tak sengaja berpapasan dengan bibi sayur yang sedang melayani pembeli. Aku menghentikan sepeda motor yang kukendarai dan memberi kode kepada bibi sayur.


Bisa nyebrang, Bi?” teriakku karena kebetulan arah motorku bersebrangan jalan dengan nya. 

“Bisa” jawabnya

Tak lama Ia sudah memarkirkan motornya persis di depanku.

“ada ayam, Bi?”

“Enggak, saya cuma jualan ikan segar saja dan bumbu dapur."


motor  butut yang menemaninya menjual ikan (dokumentasi pribadi)






Aku  melihat hanya beberapa bumbu dapur yang dia jual, Dua buah ember di kiri dan kanannya berisi ikan, satu ember di beri ikan air tawar ang masih hidup satu ember lagi berisi ikan laut.  

“Minta sekilo ikannya, sama bawang merah ya, Bi!”

“Dibersihkan, enggak?”

Aku mengangguk mengiyakan, Ia lalu mengeluarkan kantong plastik berisi alat untuk membersihkan ikan seperti parang, kayu talenan dan tempat sampah untuk membuang kotoran ikan yang telah dibersihkan.

lomba blog astra 2017
Bibi yang menjual ikan dan bumbu dapur (dokumentasi pribadi)

Selama membersihkan ikan sesekali ia menjawab pertanyaanku. Pagi-pagi sekali ia sudah berangkat ke Pulau Baii untuk mencari ikan segar. Daerah Pulau Baii memang terkenal dengan lumbungnya ikan baik itu ikan tawar maupun ikan laut. Kebetulan daerah ini adalah dataran rendah yang berbatasan langsung dengan laut, ada dermaga tempat kapal-kapal penangkap ikan berlabuh untuk kemudian di lelang di TPI (Tempat Pelelangan Ikan ) yang tempatnya persis di pinggir laut, Masyarakat sekitar juga banyak sekali yang memanfaatkan tanah-tanah kosong sebagai tempat budidaya ikan air tawar, kemudahan dalam memperoleh air adalah salah satu penyebab mengapa budidaya ikan menjadi pilihan mata pencaharian mereka di wilayah ini.

“Setiap hari habis seember ini, Bu?” tanyaku di sela-sela pekerjaannya membersihkan ikan

“Kadang habis, kadang enggak.”

“kalau enggak habis, dimakan sendiri, Bu?"

“Ya, enggak kadang saya jual murah ke tetangga kalau ikan yang hidup kebetulan sudah mati” Kalau ikan laut mah, dikasih es jadi lebih awet.”

“Terimaksih ya, Mba!” katanya ketika aku menyodorkan uang untuk sekilo ikan dan bumbu dapur yang ku beli.

Segera dia membereskan sisa sampah ikan yang telah ia bersihkan. 

Beberapa kali ia terlihat kikuk saat aku berusaha mengambil gambar. Ia segera berlalu meninggalkanku yang masih terpaku di pinggir jalan. 

Bibi penjual ikan itu bukanlah satu-satunya orang yang berjuang ditengah kebutuhan hidup yang kian mencekik. Ada Mak Waya yang juga menjual ikan dari rumah ke rumah dengan menggunakan ember hitam kecil. 

Ikan yang dibelinya dari tempat pelelangan ikan itu akan dijajakan keliling di sekitar perumahan hingga habis. Ikan besar dengan berat sekitar 6-8 kilo satu ekor tersebut akan ia potong kecil-kecil sesuai permintaan pembeli, kadang setengah kilo, 1 kilo bahkan ada yang hanya meminta sepuluh ribu saja. 

Cukup banyak wanita-wanita tangguh penyambung hidup keluarga, berjuang melawan rasa malas, malu, dingin dan hujan. Mereka harus pagi-pagi sekali pergi ke TPI untuk mendapatkan ikan-ikan  segar yang baru di bongkar dari kapal nelayan. Selanjutnya dengan modal yang semampunya mereka membawa ikan-ikan yang telah dibeli berkeliling kompleks perumahan.


para wanita yang berjuang menghidupi keluarga

Dari beberapa orang yang saya temui tidak sedikit dari mereka yang merupakan tulang punggung keluarga. Seperti Mak Waya yang telah berjualan ikan keliling semenjak suaminya menderita diabetes 10 tahun yang lalu, 

“Bapak harus cuci darah 2 x sebulan dan itu membutuhkan banyak biaya.” Katanya suatu hari.

Antara kebutuhan dan tuntutan yang harus mereka jalankan demi mengais keuntungan yang tidak seberapa. Kadang tak jarang merugi bila ikan tak habis terjual. 

Di momen Astra kali ini besar harapanku agar wanita-wanita tangguh tersebut diberikan akses permodalan untuk usaha yang telah mereka rintis. Paling tidak meminimalisir kerugian yang diderita akibat  ikan-ikan tersebut tidak laku di jual.

Kalau jual ikan hidup, resiko kerugiannya besar, Mba”

“Lho kok bisa begitu, Bi”

“Karena kadang di perjalanan ikan mati  kepanasan atau karena tidak cukup ruang  di dalam ember berdesak-desakan dengan ikan-ikan lainnya, akibatnya ada yang tidak bisa bertahan dan mati kekurangan oksigen.

“Terus kalau sudah mati apa masih ada yang mau?”

“Ada tapi harganya sudah turun banget, gak balik modal.”

“Oh, begitu.”

“Tapi kadang ada juga yang mencari ikan mati.”

“Oh, maksudnya ada yang mau beli ikan mati?”

“Iya, itu ibu-ibu penjual pendap

Pendap adalah makanan khas Bengkulu yang terbuat dari daun talas, mirip pepes. Biasanya ada ikan yang tidak segar yang akan di campurkan ke dalam bumbu sehingga membuat pendap menjadi tambah lezat. Mereka biasanya yang memborong ikan mati yang tidak laku dengan harga yang murah. ”

“Kalau ikan laut untungnya besar?”

“Sama saja kalau dihitung-hitung.” Tutur ibu Endah

“Ikan laut yang bagus itu banyak di cari orang, tapi aku tidak mengambil ikan besar karena modalnya besar. Kita beli ikan besar itu bukan per kilogram tapi per ekor, memang sih kalau di TPI tidak ada yang menjual ikan yang sudah dipotong-potong, jadi kita sendiri yang membagi ikan-ikanter sebut sesuai permintaan pembeli.

Pernah tidak habis?”

“Sering, kalau sedang musim ikan, jumlahnya banyak dan pedagang juga banyak. Memang sih harganya murah, namun pedagang juga semakin banyak jadi kita bersaing antar pedagang merebut pembeli.”

“Oh gitu ya, Bi”

“cukup untuk keperluan sehari-hari?”

Kalau untuk makan cukup, Cuma masih harus  mencari tambahan untuk anak-anak sekolah, seragam, jajan anak, uang buku, fotokopi dan sebagainya.”

Obrolanku dengan si Bibi tukang ikan keliling akhirnya terhenti karena waktu sudah lewat dari 30 menit. Ikan yang telah dibersihkannya juga sudah dikemas di dalam kantong plastik. 

“Ya, sudah trimakasih, Mba” katanya sambil berlalu setelah memberikan uang kembalian.

Bukan sekali dua aku berpapasan dengan ibu-ibu tangguh penjual ikan. Beberapa dari mereka ada yang membawa ember berisi ikan seadanya, ada yang membawa motor dengan ember bekas kaleng cat tembok seperti Bibi tadi. 

Dari kisah mereka ada satu hal yang membuatku tertegun. Semangat mereka untuk meghidupi keluarga adalah satu-satunya alasan untuk menjadikan mereka adalah pahlawan keluarga. Bapak-bapak menjual ikan keliling sudah banyak namun kalau mereka memang tugas nya untuk mencari nafkah, namun ibu-ibu yang juga harus berkeliling mencari nafkah adalah bentuk pemandangan yang unik.

Sudah benar apa yang digaungkan oleh para pemerhati gender, bahwa wanita dapat masuk ke semua lini kehidupan, pun menunggangi kuda besi mencari sesuap nasi demi dapur yang tetap mengepul, demi anak-anak kesayangan dan demi masa depan yang bahagia. Semoga!

Astra hadir untuk membangun Negeri

Astra dengan program CSR nya tahun ini diharapkan dapat menyentuh lini kehidupan para wanita tangguh penyambung hidup seperti ibu Endah. Harapannya dapat menerima kucuran dana SCR dengan bantuan pembinaan dan akses permodalan. Karena Astra adalah perusahaan nasional terbesar yang sudah terbukti memberikan pelayanan terhadap masyarakat di berbagai sektor. 

Telah 60 tahun Astra berdiri dan mengambil peran dalam pembangunan Sumber Daya Manusia melalui berbagai program unggulannya. Sejak tahun 1957 Astra yang bergerak dibidang perdagangan umum mulai menampakkan taringnya sebagai perusahaan  yang terus menerus mengalami perkembangan.

7 sektor utama perusahaan yaitu Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat dan Pertambangan, Agribisnis, Infrastruktus dan Logistik, Teknologi Informasi dan Properti menjadi salah satu perusahaan terbaik di negeri ini. 

Setelah enam dekade, Astra berkiprah dengan dilandasi oleh filosofi Catur Dharma, Astra menginsfirasi Indonesia melalui produk dan layanan karya anak bangsa, sumber daya manusia yang unggul serta kontribusi sosial yang berkelanjutan. 

3 Strategi 

Produk dan Layanan

Astra memiliki tujuan agar dapat sejahtera bersama bangsa, yang didasarkan pada filosofi para pendiri perusahaan. Dalam hal ini Astra mengutamakan pelanggan sebagai pemangku kepentingan utama, maka untuk mendapatkan produk yang berkualitas dan dipercaya oleh masyarakat bisnis Astra tidak pernah lepas dari para pemasok barang dan jasa yang merupakan bagian dari rantai berkembangnya perusahaan ini. 

Insan Astra

Astra menyediakan InnovAstra yang merupakan ajang tahunan untuk menghargai kemampuan berinovasi seluruh insan Astra di tanah air. Sejalan dengan apa yang telah diinginkan oleh perusahaan Astra yakni sebagai wadah dalam menciptakan dan membangun budaya inovasi di dalam perusahaan. Terbukti dengan terselenggaranya telah lebih dari 33 tahun. 

Kontribusi Sosial

Kontribusi Astra meliputi 4 Pilar Astra untuk Indonesia antara lain : Astra Untuk Indonesia Sehat, Astra Untuk Indonesia Cerdas,  Astra Untuk Indonesia Hijau,  dan Astra Untuk Indonesia Kreatif. Masing-masing pilar tersebut telah menyentuh lapisan masyarakat di Indonesia yang majemuk. Hadirnya 4 pilar Astra untuk Indonesia adalah wujud dari dedikasi Astra untuk pembangunan bangsa dan negara Kesatuan Republik Indonesia di berbagai bidang kehidupan. 

4 Pilar Astra untuk Indonesia



Astra Untuk Indonesia Sehat

Astra untuk Indonesia Sehat adalah bentuk kepedulian perusahaan Astra di bidang layanan kesehatan masyarakat. Bentuk pengabdian Astra berupa pemberian MOKESA (Mobil Kesehatan Astra) yang akan melayani masyarakat dengan bantuan mobil kesehatan. Nantinya mobil kesehatan ini akan berkeliling membantu daerah-daerah yang benar-benar perlu uluran tangan dalam hal pelayanan kesehatan.

MOKAS Astra (sumber www.auto2000.co.id)

Di kota-kota besar Astra tampil dalam memberikan pengobatan gratis bagi  masyarakat di perkampungan padat penduduk dan kumuh seperti di beberapa wilayah di Jabodetabek.

Pembinaan Posyandu adalah wujud dari dedikasi Astra di bidang kesehatan serta program #generAKSISEHATIndonesia adalah salah satu contoh program Astra yang merambah di media sosial. Melalui program ini Astra mengkampanyekan budaya hidup sehat melalui media sosial.

Astra untuk Indonesia Cerdas

Tonggak dari sebuah peradaban adalah ketika pemuda-pemudi didominasi orang-orang yang haus akan ilmu dan terus belajar. Untuk itu Astra mengambil peran dalam membentuk generasi cerdas dengan pendirian program-program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat seperti program Rumah Pintar, di sini masyarakat bisa mendapatkan ilmu dengan banyak sekali bantuan buku-buku dan tutor yang membantu kapan saja dibutuhkan.

rumah pintar Astra (sumber www.wartapena.com)

Program beasiswa untuk siswa berprestasi namun tidak didukung oleh perekonomian keluarga adalah salah satu program Astra yang telah sukses mengantarkan ribuan anak pintar untuk memiliki impian sama dengan golongan yang mampu. 

Lebih konkritnya Astra mendirikan Politeknik Manufaktur Astra yang menciptakan lulusan ahli di bidang otomotif. Harapan ke depan lulusan yang profesional tersebut dapat berguna di perusahaan – perusahaan otomotif sehingga dapat memajukan perekonomian bangsa.

Pendidikan Daerah Prasejahtera adalah salah satu wujud dedikasi Astra dalam mewujudkan Indonesia Cerdas, melalui yayasan  Astra Michael D. Ruslim (YPA-MDR) melakukan pembinaan 50 sekolah-sekolah di daerah terpencil dan tertinggal seperti Gunung Kidul, Bantul, Lampung, Kalimantan Timur. Yang dilakukan oleh Astra adalah membantu siswa-siswi meningkatkan kualitas hidup, intelektual dan kompetensi kecakapan hidup serta memiliki karakter kebangsaan. 

Astra untuk Indonesia Hijau

Terintegrasi dengan pendidikan Astra mendirikan program pendidikan yang berbasis lingkungan hidup berupa Astra Forest yang memiliki luas 200 hektar, merupakan sebuah kawasan hijau atau laboratorium natural yang menjadi tempat belajar sekaligus melestarikan hutan dan alam Indonesia. Laboratorium hijau ini akan menjadi proyek percontohan bagi generasi muda untuk ikut berperan serta melestarikan hutan di lingkungan mereka.

Astra Forest (www.astra.co.id)

Astra Green Lifestyle adalah salah satu contoh program Indonesia hijau dengan jargon "Kenali-lakukan-ajarkan" untuk mengkampanyekan gaya hidup ramah lingkungan. Kegiatan yang telah dilakukan antara lain : Jakarta Green Run (JGR), Pameran Lingkungan dan Pengumpulan 40.000 bibit pohon. 

Astra Indonesia Kreatif

Melalui Yayasan Dharma Bakti Astra terdapat ribuan UMKM yang berkembang dan terus melakukan inovasi  terhadap karya-karya terbaik mereka. Beberapa unit usaha yang dikembangkan ada usaha yang diperjuangkan oleh penyandang disabilitas, mereka tetap berkarya berusaha sejajar dengan masyarakat lainnya.

binaan Yayasan Bakti Darma (sumber www.astra.co.id)

Untuk akses permodalan dan binaan bisnis maka Ibu-ibu tangguh penjual ikan yang setiap hari terlihat membanting tulang menyambung hidup akan lebih layak mendapatkan akses permodalan dan binaan dari Astra untuk Indonesia Kreatif. Semoga kedepannya mereka berjodoh dengan program-program Astra. Amin. 

(Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog Astra dengan tema Perjalanan Penuh Inspirasi)

(Desember 2017)

16 comments

  1. terharu bacanya... bangga dan salut luar biasa dengan perempuan yang nggak menyerah untuk menghidupi keluarga, semoga mbak-nya selalu diberikan kesehatan dan kekuatan

    ReplyDelete
  2. Suka salut kalau melihat ibu-ibu tangguh seperti itu. :') Nggak kebayang betapa lelahnya mereka. Bekerja, mengurus rumah tangga, sungguh sosok ibu yang perkasa. :)

    ReplyDelete
  3. salut sama wanita-wanita tangguh..Alhamdulillah yaa ada csr astra yg bisa membantu. sangat menginspirasi

    ReplyDelete
  4. The power of emak-emak. Emang ga ada matinya. Semua serba bisa. Salut buat emak-emak bekerja yang juga ngurusin rumah sendiri

    ReplyDelete
  5. Cerita-cerita tentang perempuan tangguh selalu menginspirasi. Perempuan memang identik dengan kelembutan, tapi sebenarnya mereka pejuang yang perkasa

    ReplyDelete
  6. Wanita wanita tangguh ya dalam membantu ekonomi keluargany. Ini program Astra keren banget lo semoga aku juga bisa ikutan lomba nya deh!

    ReplyDelete
  7. Di pasar dekat rumah, balance sih ada yang bapak-bapak dan ibu-ibu yang berjualan. Ada satu nenek yang udah sepuh banget tapi dia masih jualan sayur. Beliau masih gesit melayani pembeli. Salut!

    ReplyDelete
  8. Banyak sekali program CSRnya Astra, semoga banyak masyarakat kita yang terinspirasi dan terbantu :)

    ReplyDelete
  9. Ahh, terharuu kalo udah baca tentang ksah perempuan tangguh sperti di atas, Aku bakalan tepuk tangan salut dan bangga, semoga si Mbanya selalu diberikan keberkahan mengais rezeki yaa
    DAn salut juga buat Astra dengan program2nya, semoga membantu masyarakat Indonesia.

    ReplyDelete
  10. Semoga rejeki perempuan-perempuan tangguh ini dimudahkan.
    Astra hadir untuk membangun negeri dan bersama-sama berkembang.
    Semoga makin banyak masyarakat yang terbantu.

    ReplyDelete
  11. Emak2 setroooong ini super duper inspiring ya mbaaa
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    ReplyDelete
  12. terharu sih liat ibu-ibu tangguh masa kini. jadi kebanyang sama mama :(
    semoga selalu sehat dan dilancarkan rezekinya ya utk ibu2 tangguh di Indonesia

    ReplyDelete
  13. Aku kadang kalau liat ibuk2 kyk gtu suka malu sendiri, mereka pastinya bangun dari pagi, kulakan di pasar, lelah berjualan. Tangguh.

    Wah Astra keren ya 4 pilarnya :D

    ReplyDelete
  14. menginspirasi sekali cerita tentang wanita tangguh ini mbak, Semoga astra benar-benar berkontribusi memberikan perhatiannya kepda orang-orang yang lebih membutuhkan.

    ReplyDelete
  15. Di mana-mana ada mbak yang jualan begitu ya :)

    ReplyDelete

Terimakasih ya, telah berkunjung di blog saya. Bila ada waktu luang saya sempatkan berkunjung balik. Semoga silaturrahim kita terjalin indah.