Pemilu untuk Penyandang Disabilitas

Konten [Tampil]

Pemilu sebentar lagi nih, untuk semua warga negara Indonesia perhelatan akbar ini akan melibatkan semua pemilih yang telah memenuhi syarat untuk memilih. Tidak terkecuali penyandang disabilitas. Para penyandang disabilitas mendapatkan kesempatan dan hak yang sama dalam pemilu. 



Jenis-jenis Disabilitas

Mereka yang digolongkan disabilitas antara lain disabilitas sensorik, disabilitas fisik, disabilitas intelektual dan disabilitas mental. 

Disabilitas Sensorik 

Disabilitas sensorik adalah mereka yang memiliki gangguan fungsi indera yaitu  tunanetra (gangguan fungsi mata), tunarungu (gangguan fungsi pendekaran dan berbicara), 

Tunanetra adalah kelainan dalam hal indera penglihatan sehingga menyebabkan keterbatasan dalam melihat dan berinteraksi. Tunanetra ada yang total dan tunanetra sebagian. 

Tunawicara adalah gangguan dalam fungsi dan kemampuan berbicara (verbal). Biasanya mereka mampu berkomunikasi dalam bentuk nonverbal. 

Disabilitas Fisik 

Disabilitas fisik adalah mereka yang memiliki gangguan fisik yang membuat keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Yang tergolong dalam disabilitas fisik antara lain: 

Tuna daksa (kelainan bentuk tubuh) merupakan kelainan dari bentuk fisik tubuh seperti tangan mengecil, kaki yang tidak sama panjang.

Disabilitas Mental

Disabilital adalah gangguan mental yang memiliki beberapa kategori:

Kelainan mental tinggi

Kelainan mental tinggi adalah mereka yang memiliki kemampuan intelektualitas tinggi, mereka dikenal dengan kemampuan atau berbakat 

Kelainan Mental Rendah

Kemampuan mental rendah adalah mereka yang memiliki kemampuan IQ dibawah rata rata atau tergolong rendah.

Kesulitan Belajar Spesifik

Para penyandang kesulitan belajar spesifik akan membutuhkan perhatian spesial karena tidak bisa mengikuti cara cara belajar seperti siswa normal umumnya.

Cara Disabilitas Dalam Memilih

Dalam mengikuti perhelatan akbar pemilihan umum yang sebentar lagi akan dilakukan oleh pemerintah negara kita maka sesuai dengan amanat undang-undang dasar 1945 bahwa setiap warga negara memiliki hak yang sama maka penyandang disabilitas juga memiliki hak yang sama dalam memilih.

Namun tugas berat ada pada sebelum pesta demokrasi berlangsung yaitu bagaimana melakukan sosialisasi kepada penyandang disabiltas. 

Ada banyak tantangan dan hambatan sosialisasi pemilu kepada para penyandang disabilitas antara lain:

1. Cara sosialisasi yang spesifik

Untuk dapat mensosialisasikan pemilu kepada penyandang disabilitas perlu cara spesifik sesuai dengan jenis disabilitas yang disandang. Misalnya dibutuhkan alat peraga sosialisasi berupa video bergambar disertai komunikasi dengan gambar

2. Perlu face to face

Sosialisasi kepada penyandang disabilitas tidak bisa dilakukan dengan televisi atau satu media saja untuk mereka yang mempunyai penyandang disabilitas tunanetra. Maka perlu adanya cara sosialisasi dengan bentuk tulisan braile tentang informasi pemilu. Contoh lain untuk mereka penyandang disabilitas tunarungu tidak bisa dilakukan sosialisasi lewat suara tentu mereka membutuhkan cara spesifik lain untuk sosialisasi. Untuk itu diperlukan tenaga ahli agar sosialisasi tepat sasaran.

Acara Sosialisasi Pemilu


Dalam rangka sosialisasi pemilu kepada penyandang disabilitas maka pada Selasa, 28 November 2023 telah dilakukan talkshow yang dilakukan oleh KBR dan NLR Indonesia dengan tema "Partisipasi Remaja dengan Disabiltas dalam Pemilu 2024"

Beberapa Narasumber kegiatan sosialisasi ini antara lain:

1. Kenichi Satria Kaffah merupakan pemuda penyandang disabilitas tunanetra 

2. Novianti SIP merupakan pembicara dari PPRBM (Pusat Pengembangan dan Rehabilitas Bersumber daya Masyarakat) sekaligus tim pengawas pemilihan Umum atau Bawaslu.

Adapun selama acara berlangsung secara daring host yang memimpin acara adalah Rizal Wijaya

Dalam kesempatan ini pembicara pertama yaitu menurut bu Novi, "Di masing-masing desa ada Bawaslu dan KPU untuk mensosialisasikan sampai tingkat TPS di desa dan BPK yang bertugas di tingkat kecamatan yang bertugas untuk mengawasi jalannya pemilu di tingkat TPS"


Panwas Kecamatan yang bertugas di kecamatan. Memang sebagian masyarakat belum banyak paham karena sosialisasi di masyarakat belum begitu masif"Tutur Bu Novi dari Bawaslu

Remaja dengan disabilitas (Kenichi Satria Kaffah) mengatakan bahwa mereka para penyandang disabilitas juga memiliki kontribusi untuk masa depan Indonesia selama 5 tahun ke depan sehingga saya dan teman-teman berusaha untuk memilih dengan pilihan terbaik dalam pemilu mendatang."

Inilah keseruan acara sosialisasi pemilu yang telah dilaksanakan secara daring dan streaming YouTube. Dalam kesempatan ini juga terpilih 5 pemenang dengan pertanyaan yang diajukan di kolom komentar saat streaming YouTube berlangsung.

No comments

Terimakasih ya, telah berkunjung di blog saya. Bila ada waktu luang saya sempatkan berkunjung balik. Semoga silaturrahim kita terjalin indah.