Wisata Sejarah Sawahlunto (Wisata Keren Sumatera Barat)

Konten [Tampil]
Setelah melepas lelah di Batusangkar. Trip selanjutnya kita menuju kota metropolitan di masa lalu Sawahlunto. Sawahlunto adalah salah satu kota di  provinsi Sumatera Barat letaknya berada di sebelah timur Bukittinggi.  Bisa ditempuh dengan jalan darat, sekitar 4 jam perjalanan dari Bukittinggi.


Pukul 8.00 WIB kami mulai perjalanan dari Kota Batusangkar menuju Sawahlunto. Memasuki  kawasan Sawahlunto mata kita akan dimanjakan oleh pemandangan perbukitan hijau. Tak lama gerbang selamat datang kawasan Sawahlunto terlihat dan menjadi pertanda bahwa perjalanan kita sudah mencapai tujuan. 

Memasuki Sawah Lunto

Disini jejak jejak peradaban masa lalu terlihat sangat nyata.  Bukti bukti kejayaan Sawahlunto dapat dilihat dari masih bisa dinikmati peninggalan sejarah. Kawasan perkotaan Sawahlunto jika dilihat dari gerbang selamat datang seperti lembah yang dikelilingi perbukitan. 

Kejayaan Sawahlunto  bermula dari ditemukannya  kandungan batubara oleh seorang ilmuan Belanda  di negeri ini. Setelah melewati serangkaian penelitian ternyata kandungan batubara di Sawahlunto amat besar. Oleh pemerintahan Belanda dibuatlah dua proyek besar demi menunjang terciptanya impian kompeni masa itu.


Bukit yang bertuliskan Sawahlunto

Proyek yang pertama yaitu proyek tambang batubara yang akan diambil dari tanah Sawahlunto. Sedangkan yang keluar adalah proyek pembangunan rel kereta api yang bertujuan untuk membawa batubara ke luar Sawahlunto. Rencana para kompeni batubara tersebut akan dibawa ke luar negeri. 
Untuk mewujudkan proyek pertama yang dilakukan oleh Kompeni adalah membangun tambang di bawah tanah. Tujuan dari pembangunan tambang batubara dibawah tanah adalah sebagai tempat memperkerjakan para tahanan.

Para pekerja tambang adalah mereka yang sudah menjadi tahanan Belanda. Asal daerah para tahanan adalah dari berbagai daerah ada yang berasal dari Jawa, Bugis, maupun Melayu sendiri.  Para Pekerja bekerja dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Rantai kaki yang terbuat dari besi Rantai tangan yang juga terbuat dari besi, mereka dipekerjakan di tambang bawah tanah sehingga tidak memiliki akses keluar sedikitpun. 

Tak sedikit dari pekerja paksa yang meregang nyawa ditambang.  Oleh pemerintah Belanda jenazah para tahanan di kuburkan secara masal dengan identitas nomor tahanan yang ada di gelang yang dimiliki para tahanan. Pl Gelang tersebut disesuaikan dengan nomor yang dicap dengan besi panas pada lengan para tahanan.

Jumlah pekerja tambang yang menjadi pekerja paksa setiap saat terus bertambah seiring dengan kebutuhan tenaga kerja untuk mengeksplorasi kekayaan Sawah Lunto. Sebagian pekerja paksa dikerahkan untuk membuat terowongan kereta api melintasi bukit sedalam 850 km. Namun belum selesai terowongan dikerjakan sudah berganti penjajah. 

Mesjid Tua Nurul Islam

Kami beristirahat di masjid Nurul Islam. Dahulu mesjid ini merupakan PLTU. Menara mesjid yang menjulang tinggi dulunya adalah tempat penampungan batubara yang telah selesai di olah untuk dikirim ke seberang pulau Sumatera selanjutnya dibawa oleh kereta api menuju pelabuhan Teluk Bayur kala Itu. 

Museum Stasiun Kereta Api

Selanjutnya kita akan mengunjungi museum Kereta api Sawahlunto. Dulunya merupakan stasiun kereta api yang membawa batubara keluar Sawahlunto. Di tahun 2005 stasiun ini tidak lagi difungsikan dan dijadikan museum. 

Foto Terowongan kereta api yang belum selesai dikerjakan

bangkai kereta api yang dulu pernah beroperasi

Di dalam museum ada banyak koleksi antara lain yang berkaitan dengan perkeretaapian, dokumentasi pekerja tambang, serta video tentang aktivitas pekerja tambang.

Stasiun Kereta api 

Sekitar 100 meter dari stasiun terdapat tabung raksasa yang berjumlah 3 buah letaknya berdampingan. Tabung ini disebut Silo. Silo ini merupakan tempat pengolahan batubara sebelum di angkut ke luar Sawahlunto. 

Lubang Mbah Soero

di dalam lubang Mbah Soero

baca juga wisata keren di Kota Padang, Wisata keren Bukittinggi, Wisata Budaya ke Batusangkar
Selanjutnya perjalanan kami lanjutkan ke arah pusat kota, disini terdapat salah satu lubang bekas tambang batubara bawah tanah  yang masih bisa diakses yaitu lubang Mbah Soero.  Untuk bisa memasuki lubang mbah Soero kita harus menggunakan peralatan tambang yaitu topi lapangan dan sepatu boat. Peralatan ini dimaksudkan untuk melindungi pengunjung dari air tanah yang merembes dari sela sela dinding lubang. 

Di sini kita akan dipandu oleh abang abang yang bertugas, ia sangat ramah, sepanjang perjalanan di lubang tambang ia menceritakan semua tentang sejarah tambang tersebut. Sepanjang perjalanan, terdengar suara penambang serta aktivitas menambang suara itu berasal dari audio yang dipasangkan di kanan kiri lubang, sepanjang lubang dipasang selang blower yang berfungsi memasok udara segar agar pengunjung tidak merasa sesak akibat kekurangan oksigen. Dahulu ketika para pekerja menambang mereka menggunakan tabung Oksigen. 

Beberapa sudut terdapat ruangan kecil berukuran 2×1 meter merupakan tempat berlindung para pekerja ketika ada roli yang melintasi. Beberapa lubang dahulunya tertutup semen, setelah dibongkar ternyata terdapat tulang tulang tengkorak yang merupakan kuburan para pekerja tambang. Oleh petugas museum tulang belulang tersebut dikumpulkan dan dikuburkan secara masal di tempat yang lebih layak. Lubang Mbah Soero berakhir di halaman rumah penduduk. Tak jauh dari galeri peralatan tambang. 
Batu nisan tempat kuburan massal

Gudang Ransoem

Perjalanan selanjutnya menuju gudang ransom.  Tempat ini merupakan gudang makanan untuk pekerja tambang. Untuk memenuhi kebutuhan pangan pekerja yang berjumlah ratusan orang maka wajar kalau peralatan disini ukuran nya besar besar. Selain itu disini juga terdapat generator untuk memasok listrik di Sekitarnya.

wajan tempat memasak 

Tempat menanak nasi
generator sebagai pemasok listrik

Masih di Lokasi Gudang Ransoem terdapat galeri Science yang menjadi daya tarik terse ndiri.  Disini menyediakan berbagai percobaan sain. Pengunjung boleh mencoba menggunakan alat alat dengan panduan yang ada di sana. Misalnya cermin seribu bayangannya, Percobaan Menara Hanoi, Hukum Termodinamika, Magic sains, dll. 

cermin seribu bayangan
Tidak terasa hari sudah menjelang sore, beberapa tempat wisata belum sempat dikunjungi,  kami segera beristirahat. Yang jelas ada decak kekaguman di dalam diriku tentang betapa luasnya Indonesia dengan beragam cerita sejarah di dalamnya. 

Subhanallah tak terhenti ucapan syukur telah melihat sedikit nikmat Mu. 
Sampai jumpa di perjalanan selanjutnya... Menuju danau Singkarak.

terimakasih sudah mengikuti perjalanan kami berwisata ke Bukittinggi, Wisata sejarah ke Sawahlunto, Wisata Budaya ke Batusangkar

7 comments

  1. Pengen banget deh ke Bukit Tinggi. Sumatera yang pernah kukunjungi baru Sumatera Utara.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Bukittinggi banyak tempat wisatanya mba.. Khususnya sumbar masing masing kota punya tempat unik yang menarik

      Delete
  2. Waahh serunyaa.. banyak destinasi impian di sumatera, baru bisa ke lampung aja nih saya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hayuk.. Mba banyak sekali tempat seru di sini...

      Delete
    2. Hayuk.. Mba banyak sekali tempat seru di sini...

      Delete
  3. Tidak bisa berkata2 keren banget mbak tempatnya, kapan saya bisa mampir ke bukit tinggi ya mbak ...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya keren banget deh..rasanya Penen liburan lagi. Banyak sejarah masa lalu di negeri ini bisa dieksplor dari wisata sejarah.

      Delete

Terimakasih ya, telah berkunjung di blog saya. Bila ada waktu luang saya sempatkan berkunjung balik. Semoga silaturrahim kita terjalin indah.