Konten [Tampil]
"Umi, nanti bangunkan aku sahur, ya!"
"Oke. Pasti itu."
Begitulah pesan bungsuku Ghaisan setiap malam ketika menjelang tidur. Dia selalu minta dibangunkan sahur dan makan sahur bersama.
Bila sudah berpesan untuk dibangunkan sahur biasanya tidak sulit ketika sahur tiba, cukup beberapa panggilan biasanya dia sudah mau diajak bangun dan cuci muka.
Kapan hari aku tak sempat membangunkannya karena waktu imsak yang sudah keburu, kamiakan sahur tanpa si bungsu, esoknya saat bangun tidur dia menangis. Dari raut mukanya sangat menyesal tidak bangun sahur dan berkali kali mengutarakan penyesalannya, kalau sudah begitu aku akan menjadi pihak yang akan merasa bersalah bila tak membangunkannya sahur.
Sebenarnya tidak ada jurus khusus yang kuterapkan dalam mbangunkan mereka sahur, hanya berdasarkan pengalaman kakak kakaknya yang sudah agak besar Abang Fajar (9) dan kakak Wa (11) dalam membangunkan sahur serta berbagai teknik bangunkan sahur tanpa drama tangisan sehingga tidak begitu sulit menerapkan ke si bungsu.
Beberapa trik membangunkan sahur anak yakni :
Membuat kesepakatan tanpa paksaan
Sebelum sahur terlebih dahulu ajak anak untuk berdiskusi tentang manfaat puasa dan sahur dengan bahasa yang mudah mereka pahami. Setelah mereka paham tentu nantinya akan timbul keinginan dari diri mereka sendiri tentang keinginan untuk ikut sahur.
Nah jika keinginan sahur sudah mereka utarakan dengan ikhlas tinggal komitmen kita untuk membangunkannya saat sahur tiba.
Menyentuh dan membelai rambutnya
Ini trik membangunkan si Adek. Bungsuku ini tidak suka dikejutkan karena nanti dia akan menolak untuk dibangunkan, sehingga yang aku lakukan adalah membangunkannya dengan perlahan, sambil memijit kaki dan tangannya. Reaksinya biasanya akan memeluk dan ketika ditanyai mau bangun sahur apa tidak maka dia pasti akan mengangguk.
Sama halnya dengan kakak, kalau dideketin dengan pijitan maka ia akan balik minta di pijit pada bagian yang lain . Nah kalau sudah begitu tidak akan susah membangunkan sahur.
Bercerita dan Bertanya
Sahur bersama pererat kekeluargaan |
Nah, kalau ini trik membangunkan sahur ala si Abang Fajar. Aku selalu memulai dengan cerita-cerita yang disukainya, misalnya tentang smartphone terbaru, berapa kapasitasnya, keunggulannya apa, daya tahan batere ya hingga berbagai keunggulan yang tidak dimiliki oleh smartphone lainnya.
Dia mang sangat tertarik sekali di dunia digital, ilmu pengetahuan umum, sosial dan peta dunia.
"Kayanya sekarang di New Zeland sedang musim semi deh, eh iya gak sih?" Kataku memancing perhatiannya.
Dan benar saja Ia akan segera menyahut.
" Bukan Mi, sekarang sedang musim dingin. Kalau Umi mau tau ingat saja sekarang di Amerika sedang musim apa? Nah, dibalik aja? Misalnya kalau di Amerika sedang musim panas berarti di New Zealand sedang musim dingin."
"Lho kok begitu ya?"
"Iya, karena mereka kan dua negara uang tegak lurus satu di Utara satu di selatan begitu juga dengan musim ."
"Oh, begitu ya"
Nah, kalau sudah berdialog begitu biasanya si Abang akan segera ke kamar mandi dan cuci muka untuk segera bergabung bersantap sahur bersama.
Dalam kondisi tertentu memang sebagian anak masih susah untuk dibangunkan sahur. Kalau terus menerus seperti ini mungkin kita perlu mengetahui lebih lanjut penyebabnya.
Beberapa hal yang dapat menyebabkan anak susah dibangunkan sahur:
- 1. Tidur terlalu larut
- 2. Terlalu asyik main game
- 3. Keasikan main ketika siang hari
- 4. Makan kekenyangan
Penyebab ini harus segera diketahui orang tua agar dapat di antisipasi bagaimana jalan keluarnya. Jangan biarkan anak asik dengan game menjelang tidur, atau masih bermain ketika larut malam.
Begitu juga, perut anak yang kekenyangan ketika berbuka akan menyebabkan si anak tertidur nyenyak dan susah dibangunkan ketika sahur.
Ajarkan anak untuk makan dengan porsinya sendiri, agar tubuh dapat dikontrol dan tentunya menghindari tubuh dari berbagai dampak akibat makanan yang berlebih.
Yuk kita bangunkan sahur dengan cara asyik.
No comments
Terimakasih ya, telah berkunjung di blog saya. Bila ada waktu luang saya sempatkan berkunjung balik. Semoga silaturrahim kita terjalin indah.