Menghijaukan Bumi dimulai dari Lingkungan Sekolah

Konten [Tampil]
Aeroponik yang bisa diintegrasikan dengan Kolam Ikan

[Go Green]


Gerakan menghijaukan bumi sedang menjadi jargon besar-besaran di dunia. Berbagai konsep ditawarkan dan dijadikan alternatif kegiatan dalam rangka penyelamatan bumi yang kita cintai ini. Sebenarnya konsep ini secara teori mudah saja sih, kita memanfaatkan lingkungan sekitar kita dan menghijaukannya. Bukankah di lingkungan sekitar kita mudah sekali hidup tanaman-tanaman yang hijau. Masih ingat kan ya sebuah lagu yang populer di zaman baheula "Tongkat kayu jadi tanaman" Namun secara parakteknya banyak sekali kendala yang ada. Terutama dalam menanamkan kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya. 
Masalahnya sekarang adalah bukan lagi permasalahan sampah dibuang pada tempatnya, namun lebih kepada bagaimana sampah itu dikurangi. Karena kalau cuma memindahkan sampah dari sekeliling kita ke tempat yang jauh, artinya bukan penyelesaian dari masalah sampah saat ini. Artinya sampah hanya pindah tempat saja kaan. Sekarang ini bagaimana caranya kita mengurangi pemakaian sampah yang dapat mengancam keselamatan bumi. Sampah-sampai itu setidaknya dikurangi, terutama sampah yang tidak bisa terurai oleh alam.

Konsep Hijau di Perpustakaan
Gerakan Pemilahan Sampah

Pemilahan sampah dimulai dari kantong sampah yang terkecil yaitu di depan kelas. Sekolah harus memfasilitasi tong sampah dengan 3 jenis yaitu Sampah Organik, sampah anorganik dan sampah berbahaya. Sampah organik terdiri dari sampah daun, sisa makanan dan minuman yang tersisa dari jajanan maupun bekal siswa di sekolah. Sampah anorganik yang berasal dari kertas, plastik, kardus, pena, pensil bekas, dll. Sampah berbahaya yang terdiri dari tinta, pembalut, bahan-bahan kimia sisa praktek, dll. 

Sampah-sampah dari tong-tong sampah yang terdapat di luar kelas kelas selanjutnya dibawa ke tempatnya masing-masing. Untuk sampah organik dibawa ke tempat pengolahan kompos. Kompos dibuat dari sampah organik yang ada di penampungan sampah organik untuk selanjutnya diolah dan dicacah oleh mesi penghancur kompos. Sampah hasil penggilingan kompos selanjutnya diberi EM4 dan selanjutnya didiamkan hingga matang dan siap menjadi pupuk. 

Sampah anorganik selanjutnya di bawa ke bank sampah untuk diolah dan direcycle menjadi barang-barang yang dapat dimanfaatkan. Kegiatan Recycle ini bisa juga bekerjasama dengan guru kesenian dan budaya sehingga dapat diolah menjadi barang-barang yang bermanfaat seperti pigura, hiasan dinding serta barang yang memiliki nilai ekonomis tinggi. 

Gerakan Pemanfaatan Lahan Pekarangan Sekolah

Kebun Naga yang bisa diintegrasikan dengan pekarangan Kelas-kelas
Lingungan Sekolah identik dengan pekarangan yang luas, setiap sekolah pasti memiliki lahan pekarangan yang luas. Untuk itu baik sekali kalau konsep menghijaukan bumi dimulai dari lingkungan sekolah. Mulai dari mengajak siswa menanam pohon pelindung di sekitar sekolah. Memanfaatkan lahan sempit di depan kelas dengan tanaman-tanaman yang bermanfaat dan berguna seperti tanaman buah. Buah Naga baik sekali di tanam di lingkungan sekolah karena tanaman ini tidak membutuhkan tempat yang luas, perawatannya juga ditak sulit. Perawatan tanaman buah naga bisa dilakukan dengan memberi pupuk yang sesuai dengan kondisi tanah dan tingkat keasaman atau pH tanah setempat.

artikel terkait : wisata kebun teh kepahiang

Tanaman bunga juga bisa menjadi alternatif untuk mengisi lahan pekarangan sekolah yang kosong. Tanaman bunga bermanfaat mempercantik halaman sehingga bisa menjadi taman yang dapat dimanfaatkan untuk tempat santai dan ruang terbuka hijau. 


Taman Bunga yang bisa dijadikan tempat santai sekkaligus temapt belajar
Tanaman mawar, melati, serta tanaman yang berbau harum bisa menjadi alternatif untuk mengisi halaman pekarangan sekolah, Produk yang bisa dihasilkan antara lain dengan minyak wangi. Minyak wangi dapat dihasilkan dengan cara menyuling tanaman yang memiliki bau tajam seperti mawar, melati, kenanga dan disenangi oleh orang banyak. Kegiatan penyulingan untuk menghasilkan minyak Atsiri bisa dilakukan di laboratorium kimia. Kegiatan ini juga terintegrasi dalam praktek kimia terapan yang didapat di sekolah. 

Bunga Mawar yang dapat dijadikan sampel tanaman untuk praktek membuat minyak wangi

Tanaman buah lainnya yang bisa juga ditanam yaitu mangga, jambu, rambutan dll. Selain itu pekarangan kelas bisa juga dimanfaatkan dengan tanaman toga, palawija serta tanaman berumur pendek lainnya.


Di depan kelas terdapat kebun buah naga


Bekas sendok makanan yang diolah menjadi bunga meja 
Recycle Sampah

Recycle sampah dimaksudkan bagaimana mengelola sampah agar menjadi bermanfaat dan bernilai guna. Sampah-sampah yang bisa diolah antara lain kertas, kardus, plastik dan berbagai sampah kering lainnya. Sedotan makanan dapat diolah menjadi bunga, bekas sendok makanan plastik bisa diolah menjadi bunga meja, kertas dapat diolah menjadi meja, sandal, serta berbagai kerajinan lainnya. Sampah botol bekas dapat juga dijadikan pot tanaman. 

Sebenarnya konsep recycle ini bisa diterapkan di lingkungan sekolah. Dalam Kurikulum sekolah peran mata pelajaran senibudaya juga memadukan konsep pemanfaatan sumber daya alam sebagai bahan yang bernilai guna untuk lingkungan sekitar. Sehingga baik sekali sekolah mengutamakan konsep recycle sampah dengan mengintegrasikan dengan kurikulum pelajaran. Apalagi setiap siswa pasti menghasilkan sampah pribadi misalnya dari kertas, sampah makanan dan sebagainya. Begitu juga matapelajaran biologi, dapat dimasukkan materi industri pertanian yang dapat diterapkan di masyarakat saat mereka telah terjun ke masyarakat. 

Peran serta masyarakat terutama lingkungan sekolah adalah wujud nyata pendidikan yang berkarakter lingkungan sebenarnya. 

16 comments

  1. Wah kalau sekolah udah melakukan penghijauan kaya gitu rumah juga gak mau kalah dong ya.. banyak tanaman dan pohon yang hijau itu bisa menciptakan udara yang bersih dan segar :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa menanamkan karakter bagi mereka anak anak sekolah, apalagi di sekarang sudah integrasi dg lingkungan rumah juga

      Delete
  2. Anak-anak sekolah emang kudu harus diajari seperti ini agar mereka bisa menajga kebersihan dan peka dengan alam

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul banget mas, apalagi sekarang diserbu internet, jadi pada malas berhubungan dg alam

      Delete
  3. Cakep itu mba kreasi bekas sendok makanannya, memang y mba harus seusia dini mengenalkan ini y mba.

    ReplyDelete
  4. Peran sekolah memang penting bgt ya...
    Salah satu program di sekolah anak saya yaitu bekal tanpa kemasan (sampah makanan)...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sampah memang menjengkelkan ya.. Namun bisa juga menjadi sahabat.

      Delete
  5. Mantap mbak wita..sip perlu dipraktekkan di sekolah2 tuh.

    ReplyDelete
  6. go green ini bisa diterapkan dalam semua pelajaran.. dengan metode balajar mengajar yang menyenangkan, pasti semua murid akan dengan senang mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari.. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, bahkan kurikulum bisa berwawasan lingkungan

      Delete
  7. Kalau lingkungan sekolah nampak HIJAU dan BERSIH kayanya jadi pembelajaran bagi siswa agar tau betapa INDAH dan SEHATNYA apabila kita mencintai PENGHIJAUAN.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, peran guru dan sekolah tinggal mengarahkan saja

      Delete
  8. Senenh ada sekolah model begini bisa jd sumber inspirasi buat muridnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenarnya bisa saja diterapkan di sekolah manapun, tinggal diintegrasikan dengan kurikulum sekolah saja

      Delete

Terimakasih ya, telah berkunjung di blog saya. Bila ada waktu luang saya sempatkan berkunjung balik. Semoga silaturrahim kita terjalin indah.