Menikmati Wisata Religi di Negeri Berpantun

Konten [Tampil]
MENIKMATI WISATA RELIGI DI NEGERI PANTUN

sumber : www.riatust.com

Provinsi Riau merupakan salah satu Provinsi yang terletak di Pulau Sumatera. Provinsi ini temasuk provinsi terkaya dengan potensi alam minyak bumi dan gas alam. Luas wilayah provinsi Riau adalah 87.023,66 km². Keberadaannya membentang dari lereng Bukit Barisan sampai Selat Malaka. Provinsi yang beribukota Pekan Baru ini sebelumnya menyatu dengan kepulauan Riau. Sejak dikeluarkannya UU No 25 Tahun 2002 Provinsi Riau mengalami pemekaran yakni Provinsi Riau yang berlokasi di daratan Pulau Sumatera dan Provinsi Kepulauan Riau yang merupakan pulau-pulau yang berbatasan langsung dengan negara Singapura dan Malaysia.


Provinsi Riau berbatasan dengan Provinsi Kepulauan Riau di sebelah Timur, Provinsi Sumatera Barat di sebelah Barat, Provinsi Sumatera selatan di sebelah Selatan, dan Provinsi Sumatera Utara di sebelah Utara.

Etnis-etnis yang mendiami Provinsi Riau meliputi Melayu, Minangkabau, Tionghoa, Batak, Bugis, Mandailing, Aceh, Sunda, Banjar. Mereka hidup berdampingan. Agama yang dianut oleh penduduk di Provinsi Riau sangat beragam, namun mayoritas penduduknya terutama penduduk asli memeluk Islam.

Beberapa tempat yang dapat dijadikan tujuan wisata religi antara lain bagi umat Islam dapat mengunjungi  Mesjid Agung An-nur, Mesjid Raya di Pekanbaru, dan Masjid Raya Rengat . Bagi umat Katolik/Protestan diantaranya terdapat Gereja Santa Maria A Fatima, Gereja HKBP di Pekanbaru, GBI Dumai, Gereja Kalam Kudus di Selatpanjang. Bagi umat Buddha/Tridarma ada Vihara Dharma Loka dan Vihara Cetia Tri Ratna di Pekanbaru, Vihara Sejahtera Sakti di Selatpanjang, Kelenteng Ing Hok Kiong di Bagansiapiapi. Sedangkan bagi Umat Hindu adalah Pura Agung Jagatnatha di Pekanbaru.

Mesjid Agung An nur (Mesjid Raya Nur alam)

Mesjid Raya Nur-Alam telah lama dikenal orang sebagai objek wisata religi, merupakan ikon wisata religi dan sejarah di Pekanbaru. Mesjid Raya Nur-Alam merupakan peninggalan Kerajaan Siak Sri Indera Pura. Di dalamnya terdapat komplek makam raja-raja dan keluarganya. Mesjid ini tidak hanya dikunjungi wisatawan domestik, tapi juga wistawan asing.
Bagaimana Menuju Lokasi?

Untuk menuju lokasi anda dapat menggunakan angkutan umum yang banyak terdapat di kota Pekanbaru.

Mesjid Jami’ Air Tritis

Mesjid ini berlokasi di desa Air Tritis, kecamatan Kampar. Mesjid yang didirikan pada tahun 1905. Memiliki keunikan tersendiri yakni terdapat sebuah batu keramat yang mirip kepala kerbau. Arsitektur bangunan Mesjid ini masih menggunakan gaya lama tidak menggunakan paku pada tiang penyangga atapnya, hanya pasak kayu untuk menguatkan sambungannya. Bagian dinding mesjid ini masih terdapat kayu berukir dan sengaja dipertahankan seperti aslinya. Oleh penziarah, sumur yang terdapat batu mirip kepala kerbau itu menjadi tempat khusus bagi orang-orang yang mempunyai nazar tertentu. 

Bagaimana menuju lokasi?

Lokasi mesjid Jami terdapat di desa air Tritis, Kecamatan Kampar. Tak jauh dari pasar Air Tritis. Untuk mencapai lokasi Anda dapat menggunakan angkutan umum.


Mesjid Raya Pekan Baru

Mesjid Raya Pekanbaru terletak di Kecamatan Senapelan memiliki arsitektur tradisional yang amat menarik dan merupakan mesjid tertua di Kota Pekanbaru. Mesjid ini dibangun pada abad 18 dan sebagai bukti Kerajaan Siak pernah berdiri di kota ini pada masa pemerintahan Sultan Abdul Jalil Muazzam Syah dan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah sebagai sultan keempat dan kelima dari Kerajaan Siak Sri Indrapura. Di areal mesjid terdapat sumur mempunyai nilai magis untuk membayar zakat atau nazar yang dihajatkan sebelumnya. 

Masih dalam areal kompleks mesjid terdapat makam Sultan Marhum Bukit dan Marhum Pekan sebagai pendiri kota Pekanbaru. Marhum Bukit adalah Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah (Sultan Siak ke-4) memerintah tahun 1766 – 1780, sedangkan Marhum Bukit sekitar tahun 1775 memindahkan ibukota kerajaan dari Mempura Siak ke Senapelan dan beliau mangkat tahun 1780.

Bagaimana menuju Lokasi?

Untuk mencapai lokasi Mesjid Raya Pekan Baru Anda cukup menggunakan jas angkutan umum yang banyak terdapat di Kota Pekan Baru.

Istana Kerajaan Siak

Istana Kerajaan Siak adalah sebuah kerajaan Melayu Islam yang terbesar di Daerah Riau, mencapai masa jayanya pada abad ke 16 sampai abad ke 20. Dalam silsilah Sultan-sultan Kerajaan Siak Sri Indrapura dimulai pada tahun 1725 dengan 12 sultan yang pernah bertahta. Kini, sebagai bukti sejarah atas kebesaran kerajaan Melayu Islam di Daerah Riau, adalah peninggalan kerajaan berupa kompleks Istana Kerajaan Siak yang dibangun oleh Sultan Assyaidis Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin pada tahun 1889 dengan nama ASSIRAYATUL HASYIMIAH lengkap dengan peralatan kerajaan. 

Saat ini  Istana Kerajaan Siak Sri Indrapura dijadikan tempat penyimpanan benda-benda koleksi kerajaan, antara lain kursi singgasana kerajaan yang berbalut  emas, duplikat mahkota kerajaan, brankas kerajaan, payung kerajaan, tombak kerajaan, dan Komet yaitu sebuah alat musik yang hanya ada dua di dunia. Di samping Istana kerajaan terdapat pula istana peraduan.

Luas Istana mencapai 28 Ha. arsitektur bangunan merupakan perpaduan kebudayaan Melayu, Arab dan Eropa. Istana Siak mempunyai 2 lantai,  lantai pertama atau utama berfungsi sebagai ruangan tamu dan ruangan sidang. Sedangkan lantai 2 berfungsi sebagai ruangan keluarga kerajaan seperti kamar tidur, ruang keluarga dan ruang istirahat.

Selain bangunan utama Istana Siak mempunyai bangunan yang terpisah yakni Istana Baru, Istana Panjang, Istana Limas, Gardu Jaga, dan kolam (kolam ikan atau kolam pemandian).

Bagaimana menuju Lokasi?

Untuk mencapai lokasi Istana Kerajaan Siak, Anda dapat menempuh perjalanan 125 kilometer dari Pekan Baru Riau.

Selamat berwisata Religi...

1 comment

  1. saya suka melihat Mesjid raya pekan baru .... Mesjid nya cukup megah

    ReplyDelete

Terimakasih ya, telah berkunjung di blog saya. Bila ada waktu luang saya sempatkan berkunjung balik. Semoga silaturrahim kita terjalin indah.