Liburan sekolah tiba Yeayy, saatnya merencanakan liburan. Ketika banyak orang mengagendakan liburan bersama keluarga pada libur panjang akhir tahun, aku dan anak-anak punya rencana lain untuk mengisi liburan kali ini.
Abang Fajar anak keduaku punya agenda pribadi pada liburan kali ini yakni di khitan. Yah, mumpung libur sekolah dan tidak ada aktivitas yang berat-berat akhirnya kami mengagendakan untuk di khitan di klinik.
Jarak ke klinik cukup jauh sekitar 10 km dari rumah. Kebetulan klinik tersebut tempat kami biasa berobat. Dokter nya pun telah lama dikenal, jadi sudah familiar dan akrab dengan anak-anakku.
Persiapan mental dan Fisik
Di khitan artinya melaksanakan sunnah sesuai dengan keyakinan kami. Di lingkungan keluargaku ketika tiba masa di khitan biasanya anak sudah terlebih dahulu mendapatkan wejangan, cerita dan pengalaman dari orang tua atau anak lelaki yang lebih besar dan telah lebih dahulu di sunat.
Kebetulan di dalam keluarga ku ada satu keponakan suami atau sepupu Abang Fajar yang telah lebih dahulu di sunat, mereka mendapatkan pengalaman berdasarkan cerita dari sepupunya. Jadi sebelum di sunat mereka sudah membayangkan bagaimana pengalaman sepupunya kala itu.
Saat memutuskan untuk di khitan pada liburan akhir tahun ini, Abang Fajar terlihat tenang dan santai. Ia sendiri yang memutuskan tanggal berapa akan di khitan tentunya setelah menyesuaikan dengan jadwal dokter yang akan menanganinya nanti.
Persiapan fisiknya juga tidak boleh disepelekan karena menyangkut ketahanan tubuhnya saat pemulihan sehabis di khitan. Kebutuhan gizi harian dan pola makan yang teratur dapat membantu mempercepat proses penyembuhan. Asupan seperti air putih, sayur dan makanan yang seimbang sangat penting diperhatikan ya Bunda. Apalagi Abang Fajar sebetulnya mesti diingatkan jadwal makannya, jadi aku harus berusaha disiplin dalam menjaga pola makannya.
Mendampingi dan mensuport
Ketika tiba di klinik, kami yang berangkat sekeluarga berusaha mendampingi agar Ia tidak memiliki rasa takut maupun khawatir yang berlebihan. Apalagi adiknya Ghaisan mengajaknya bermain, Ia terlihat lebih rileks dan santai.
Ternyata kami harus mengantri karena pasien khitan yang lain sudah lebih dahulu tiba. Terlihat keluarga pasien khitan sudah memenuhi ruang tunggu klinik. Aku bersyukur tidak ada peristiwa dramatis ketika tiba giliran Abang Fajar memasuki ruang khitan.
Membawa Perlengkapan Pribadi
Sebelum berangkat ke klinik, aku sudah mempersiapkan seluruh perlengkapan pribadi Abang Fajar. Barang-barang yang dipersiapkan antara lain :
- Kain sarung. Kain sarung adalah perlengkapan utama yang harus dipersiapkan ketika di khitan. Hal ini untuk memudahkan anak bergerak/berjalan saat selesai di khitan. Pilihlah sarung yang lembut dan ukuran yang sesuai.
- Celana Khitan. Celana khitan berbentuk seperti helm, bundar dan berfungsi melindungi alat vital anak dari gesekan pakaian luarnya.
- Makanan dan minuman ringan. Bawalah makanan dan minuman kesukaan anak untuk memberikan kondisi relaksasi saat di khitan.
- Bantal. Persiapkan bantal agar ia dapat beristirahat. Apabila tempat khitan jauh dari rumah, persipan bantal ini diperlukan agar ia dapat beristirahat ketika di perjalanan.
- tisu.
Saat memasuki kamar khitan aku melihat Abang Fajar cukup kooperatif dengan perawat dan dokter. Abahnya membimbing membacakan doa dan dzikir terutama saat di bius. Ia terlihat tenang dan meladeni pertanyaan dokter ketika di khitan. Bahkan dokter sempat-sempatnya mengajaknya bercerita tentang kalender Astronomi 2018. Hal ini membuat pak dokter tersenyum menanggapi ceritanya selama proses khitan dilakukan.
Kira-kira 15 menit di kamar khitan, akhirnya proses khitan Abang fajar selesai. Dokter sempat menanyakan obat pereda nyeri yang biasa kami gunakan. Aku segera menyebutkan Tempra Syrup yang sering menjadi andalanku mengatasi demam dan nyeri pada anak-anak. Ternyata dokter merekomendasikan Syrup Tempra untuk mengatasi nyeri setelah khitan. Ia hanya menambahkan resep antibiotik dan obat radang untuk diminum oleh Abang fajar.
Setelah menebus obat dan membayar biaya khitan kami segera pulang. Abang Fajar terlihat santai berjalan ke parkiran seakan tidak peduli dengan proses khitan yang telah dilaluinya. Mungkin obat biusnya masih ada sehingga belum terasa nyeri.
Kelebihan Tempra untuk Anak ketika Demam
Tidak pahit
Tempra memiliki rasa yang disukai anak karena tidak meninggalkan rasa pahit dan getir ketika diminum. Hal ini memudahkan kita ketika memberikan obat kepada anak pada pemberian kedua, ketiga dan seterusnya. Pengalamanku ketika memberikan obat yang meninggalkan rasa getir di lidah menyebabkan anak tidak lagi mau meminumnya karena sudah merasakan pahit ketika meminum sebelumnya.
Kemasan Anti Pecah
Kemasan Tempra anti pecah karena terbuat dari plastik yang aman. Berbeda apabila obat dikemas dalam bentuk botol kaca, saat anak tidak bisa mengontrol emosinya ketika proses pemberian obat bisa-bisa terlepas dari genggaman dan bisa saja pecah.
Tempra memiliki komposisi yang aman untuk anak-anak. Untuk Tempra usia 1-6 tahun Dalam setiap 5 ml mengandung 160 mg paracetamol yang bekerja sebagai antipiretika pada pusat pengaturan suhu di otak dan analgetika dengan meningkatkan ambang rasa sakit.
Sedangkan untuk Tempra Forte usia 6 tahun keatas dalam setiap 5 ml mengandung 250 gr paracetamol yang berkerja sebagai antipiretika pada pusat pengaturan suhu di otak dan analgetika dengan meningkatkan ambang rasa sakit.
Tempra Syrup memiliki kelebihan lainnya yaitu tidak perlu di kocok karena larut 100%, serta aman di lambung.
Dosis Tepat
Sedangkan untuk Tempra Forte usia 6 tahun keatas dalam setiap 5 ml mengandung 250 gr paracetamol yang berkerja sebagai antipiretika pada pusat pengaturan suhu di otak dan analgetika dengan meningkatkan ambang rasa sakit.
Tempra Syrup memiliki kelebihan lainnya yaitu tidak perlu di kocok karena larut 100%, serta aman di lambung.
Dosis Tepat
Untuk Abang Fajar aku memberi 7,5 ml seperti yang dianjurkan dokter. Karena usianya lebih dari 6 tahun atau rentang 6-10 tahun. Dosis ini pas untuk Abang Fajar tidak berlebihan dan tidak juga kekurangan.
Tempra memiliki varian yang berbeda sesuai dengan kelompok umur.
- Tempra untuk usia 0-1 tahun yang memiliki rasa jeruk
- Tempra untuk usia 1-6 tahun yang memiliki rasa anggur
- Tempra untuk usia 6 tahun ke atas yang memiliki rasa jeruk
Indikasi : Tempra digunakan untuk mengatasi demam, rasa sakit dan nyeri ringan, sakit kepala san sakit gigi, demam setelah imunisasi dan berdasarkan petunjuk dokter.
Sendok Takar Efisien
Kemasan Tempra syrup dilengkapi dengan sendok takar yang efisien. Aku suka sekali memberikan obat kepada anak menggunakan sendok takar berbentuk silinder seperti ini. Kelebihannya adalah ketika memberikan syrup dengan ukuran 10 ml dapat dilakukan sekaligus. Berbeda dengan sendok takar yang berukuran 5 ml yang mesti 2 kali tuang. Hal ini sangat efektif untuk menghindari syrup tumpah ketika di tuang ke dalam sendok takar.
Rasa Buah Kesukaan Anak
Tempra memiliki varian rasa buah yang sangat disukai anak yaitu rasa jeruk dan anggur. Kedua buah ini adalah buah kesukaan anak-anak karena sensasi menyegarkan dan melegakan tenggorokan.
Kembali Beraktivitas setelah di Khitan
Setelah pulang dari klinik dokter berpesan agar segera memberikan obat pereda nyeri karena obat biusnya hanya bekerja dalam 30 menit setelah proses khitan. Jadi setelah bius hilang Abang Fajar tidak merasakan nyeri sisa khitan. Paling tidak mengurangi rasa sakit sehingga dia bisa beristirahat dengan tenang.
Kejadian lucu sesaat setelah di khitan kami alami. Jadi, saat di khitan waktu menunjukkan pukul 21.00 WIB. Setelah keluar dari kamar operasi dia senyum-senyum dan menggoda pasien berikutnya. Semua yang hadir di ruang tunggu klinik tertawa geli melihat tingkahnya. Kondisinya saat itu masih menggunakan kain sarung.
"Ternyata sunat itu seperti digigit semut kecil. Sakitnya hanya sedikit. Beda seperti teman-temanku katakan yang katanya seperti digigit buaya."
haha..
haha..
Yah, Rasa cemasku seketika hilang melihat gurauannya. Pasien sunat berikutnya yang mendengar ceritanya juga tersenyum dan mau masuk ke ruang sunat demi mendengar cerita Abang Fajar.
Cepat Pulih
Tak sampai satu hari terlihat Abang Fajar sudah kembali beraktivitas seperti sediakala. Dia terlihat sudah asyik bermain bersama adiknya, tanpa menghiraukan khitannya. Sesekali aku mengingatkan agar ia tidak terlalu aktif bermain untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, namun dirinya tetap bermain. ketika ditanya apakah masih terasa nyeri ia hanya senyum-senyum saja.
"Sudah tidak sakit, Bang?"
"Hmm sedikit sih, Mi."
"Mainnya deket-deket aja ya, di dalam rumah sini."
"Iya, Mi."
Aku lega dan tidak khawatir lagi, ketika melihatnya sudah bermain ceria bersama adiknya. Ia juga dapat beraktivitas seperti sediakala meskipun masih menggunakan celana khitan dan sarung.
Tetap Ceria
Saat diperhatikan wajahnya tak ada terlihat lesu atau sakit sehabis di sunat. Ia tetap ceria dengan ciri khas anak seumurannya lah.
Bisa Bermain lagi
Aku memberikan waktu bermain lebih singkat dari biasanya, hal ini untuk menghindari terjadi gerakan yang berlebihan darinya sehingga berakibat mengenai luka khitannya.
Beraktivitas seperti sediakala
Abang Fajar sangat menyukai buku dan menggambar. saat aku berikan kertas gambarnya ia tetap bisa melakukannya. Namun sebagai ibu aku mesti siap siaga agar ia tidak kelelahan apalagi dalam kondisi tubuhnya yang masih dalam proses penyembuhan.
Perawatan Khitan
Merawat luka khitan sebetulnya sama seperti merawat luka biasanya. Yang paling utama adalah menjaga kebersihan daerah sekitar luka khitan. Namun karena lokasi luka adalah alat vital maka perlu kehati-hatian dalam merawat luka khitan.
Perlengkapan yang dibutuhkan untuk merawat luka khitan :
- Kain kasa. Kain kasa digunakan untuk membersihkan luka khitan, caranya dengan merendam kain kasa ke dalam air hangat lalu bersihkan secara perlahan alat vital.
- Cairan Antiseptik. Gunakan cairan antiseptik untuk membersihkan luka dan area sekitar luka.
- Pakaian bersih dan steril. Pakaian yang dikenakan harus selalu bersih terutama area vital. gantilah celana khitan dua kali sehari
Aku bersyukur Abang Fajar dapat kooperatif tiap kali dibersihkan. Ia juga mau menuruti apa yang diarahkan, misalnya ketika buang air kecil maupun buang air besar ia selalu melakukan arahan ku dan abahnya.
Selalu Ada Cinta di Hatiku untuk anak-anakku
Sekarang sudah lunas salah satu kewajibanku untuk anak lelakiku. Tinggal mendidik, membimbing dan mengarahkan mereka ke jalan yang benar, punya akhlak mulia dan selalu saling menyayangi dan menghormati orang yang lebih tua.
Tempra membuatku tenang mendampingi anak ketika melewati masa-masa menegangkan di khitan. Terimakasih Tempra telah menemani kami liburan ini. Selalu ada cinta di hatiku untuk anak-anakku, bersama tempra cintaku kian mendalam untuk mereka.
Artikel ini diikutsertakan dalam lomba yang diselenggarakan oleh Tempra dan Blogger Perempuan
Alhamdulillah.. Congratz abang sudah di khitan. Ziqri belum nih, masih lama kayaknya. Tapi ibunya sudah deg-degan duluan setiap ada yang bahas tentang khitan-mengkhitan hehehehe
ReplyDeleteKalau sudah waktunya maka kita punya kekuatan lebih untuk tidak cemas Bunda
DeleteHarus sabar ya mendampingi anak yg baeu dikhitan. Saya juga selalu sedia tempra di rumah.
ReplyDeleteIya betul
DeleteSebagai Ibu yang belum mengkhitankan anak, mungkin jika anak waktunya khitan nanti saya yang paling nervous hehe. Padahal harusnya tidak begitu ya? Terima kasih sharing tips dan pengalamannya mba😊
ReplyDeletePekan pelan akan kuat dengan sendirinya hehe
DeleteAlhamdulillah sudah dikhitan abang Fajar.. Semoga makin soleh, sehat selalu dan tambah pinter.. Aamiin
ReplyDeleteMbak, kalau anakku dulu waktu khitan di klinik dekat rumah Mbahnya di Kediri, harus daftar dulu, jadi nanti pas hari H nggak antri..
Amin terimakasih doanya Tante. Karena pasien di hari yang sama ada beberapa jadi ngantri juga
DeleteWah udah khitan ya. Aku jadi bayangin besok anakku khitan, baligh dan udah gak mau dicium mamanya lagi haha. Pinter ya setelah khitan masih godain pasien berikutnya. Btw tempra ternyata gak pait ya :)
ReplyDeleteIya sebentar lagi sudah remaja
Deletewah pas nih. Aku lagi ngerayu si ade biar mau sunat. :D
ReplyDeleteHayoo adek semoga dimudahkan ya
DeleteWah ... Pinter ya udah minta sendiri untuk dikhitan. Hebat deh si Abang ^^
ReplyDeleteAlhamdulillah tante
DeleteSemoga menjadi anak yang soleh, pintar dan sehat selalu ya Abang.
ReplyDeleteJadi deg-degan sendiri, soalnya di kehamilan kedua ini diprediksi akan baby boy jadi akan ada proses khitan di hari yang akan datang.
-sejenakberceloteh.com-
Hehe masih lama pastinya masih banyak waktu untuk melatih diri menghadapai ananda, semoga debat sehat ya
DeleteSehat ya bang
ReplyDeletedah sehat abah
DeleteHebat sudah di khitan. semoga bisa terus mendampingi setiap pertumbuhan anak ya mbak sebagai bukti cinta ibunda.
ReplyDeleteSemoga Abang Fajar semakin soleh yaaa... Harus siapin mental nih, buat anak ketiga jika nanti dikhitan.
ReplyDeleteAhh aku ngiluu, ngedampingi 2 ponakan kecil yang dikhitan, sementara emak2nya pada takut. jadi aku yang pemberani ngelihat sampe ngerawatnya ..
ReplyDeleteTrus sama juga, badannya pernah meriang di kasih Tempra tuuh
Iya mba, musim liburan jadi banyak khitanan ya.. aku juga dapat beberapa undangan khitanan nih. Btw khitanan jaman now lebih cepat pulih nya dibanding khitanan jaman past ya mba
ReplyDeleteTernyata lumayan juga ya mba ngurusin khitanan anak itu. Di keluargaku anak laki2 masih batita, jadi blm permah nherasain nih. Tfs mba. Aku save ya
ReplyDeleteMakasih tipsnya mbak, semoga bisa jadi bekal saya untuk khitanan si mas nanti. Selamat buat bang fajar semoga jadi anak Sholeh dan menjadi kebanggaan orang tua
ReplyDeletewaktu abis lahiran aku pusing liat darah banyak banget, jadi deg2an ngebayangin mada disunat, padahal masih lama yak, nanti klo udah SD
ReplyDeleteHarus siap mental juga ya sebagai orang tua...hihihi
ReplyDeletebener mba, mendampingi anak yang mau dikhitan itu perlu persiapan banget, terutama menjelaskan banyak hal tentang prosesnya (jadi inget waktu mendampingi si sulung khitan)
ReplyDeleteAnakku di usia 2 tahun sudah di sunat, alhamdulillah tidak terlalu rewel.
ReplyDeleteTipsnya sangat bagus, beberapa tips nya saya terapkan :) saat anak selesai sunat
selamaaat abang sudah di khitan.. semoga sehat selalu sampai besar nanti :)
ReplyDeleteHalo mbaaa,
ReplyDeletePas banget nih keponakanku juga baru aja selesai khitan. MEmang sih menurutku butuh penanganan lebih baik setelah disunat agar anak pun bisa kembali beraktifitas dengan cepat ya mba
Anakku udah waktu bayi jadi ga banyak persiapan. Mmm...palingan siapin gendong sambil nenen aja supaya dia tenang setelah biusnya hilang.
ReplyDeleteAihh pinter ih yang udah dikhitan. Sehat selalu yaa dek :)
ReplyDeleteBeda orang beda masa pemulihan ya ternyata, dulu kakakku pulih lebih cepat ketimbang adikku :D
ReplyDeleteMakasih ilmunya, Mbak. Bisa saya terapkan tuk anak cowok saya kelak. Sekarang sih masih 16 bulan :) Ternyata Tempra kepake juga buat meredakan nyeri ba'da khitan ya. Top!
ReplyDeleteselamat buat abang fajar yg sudah dikhitan, moga jadi anak pinter yg soleh aamiin.
ReplyDeletedi rumahku tinggal si bungsu dd irsyad yg belum dikhitan. insha Allah tahun depan :)
Waaaah selamat ya Abang Fajar. Semoga setelah dikhitan makin rajin sholat berjamaah di mesjid.
ReplyDeletewah.. jadi inget momen waktu abangku sunatan pas SD... dia takut banget, tapi abang Fajar hebat ya.. udah disunat... jangan lupa sedia Tempra di rumah ya mBak, buat jaga-jaga ^^
ReplyDeleteselalu ada cinta di hati bunda pastinya ya mba, apalagi selalu berusaha ada ketika anak sakit ya mba.
ReplyDeleteSelamat udah khitan ya bang hehehhe ... tambah gede nih
ReplyDeletejadi ingat kakaku dulu abis khitan nangis hahahaha
Wah sama dong mbak, anak saya juga baru dikhitan. Alhamdulillah jari ini pas selesai proses penyembuhan. Sudah gak pake celana batok lagi.
ReplyDeleteWaaah sudah dikhitan, makin lama makin besar, waktu emang cepat berlalu ya.
ReplyDeletebanyak yg rekomendasiin tempra buat anak yg lagi panas, boleh juga nih :)
Jadi tahu nih mbak, apa saja yang mesti dipersiapkan kalau nanti anak mau khitan
ReplyDeletepas liburan emang bnyak yg dikhitan ya mba. smoga lekas sehat ya si abg2 :)
ReplyDeleteWah selamat bang sudah khitan!
ReplyDeleteAlhamdulillah abangnya cepat pulih dan tidak demam ya mbak
ReplyDeleteKemarin temen abhi ada yang sunat trus aku bilang "abhi sunat mau gak?" eh dia mau. Emaknya yang bingung deh, karena ternyata abis sunat harus dirawat ya, kirain udh kering sendiri
ReplyDeleteaduhhh...yang sudah khitanan, gitu ya mbak kalau punya anak cowok, ada suatu masa disaat dia harus khitanan
ReplyDeletebisa jadi referensi nanti klo punya anak cowok nihhh 😂😂😂😂
ReplyDeletemakasih mba tips nya, ini bermanfaat banget, anakku juga cowok hehehe pasti bakal ngalamin hal yang sama juga nanti
ReplyDeleteBetul. Ketahanan tubuh paling penting. Dulu waktu aku di khitan, proses penyembuhannya lama banget karena lambat proses pengeringannya. Waktu itu kalau nggak salah ada sebulanan, deh, baru sembuh. Haha :(
ReplyDeleteSelain obat medis, obat yang mujarab untuk anak yang dikhitan adalah hadiah, dikasih hadiah pasti anaknya nurut,,hehehe...
ReplyDeleteselamat ya nak sudah menjalankan sunnah Nabi kita..
Musim liburan, musimnya khitanan ya, Mbak :)
ReplyDeleteAdeknya anin baru beberapa waktu lalu abis dikhitan. pas banget nih mbak.
ReplyDeleteWah, Abang jagoan banget... Semoga lekas pulih ya bang luka khitan dan demamnya
ReplyDeleteYeay! Alhamdulillah. Satu fase penting terlewati. Gak cemas ya mbak kalo cepat pulihnya. Selamat! :D
ReplyDeleteAlhamdulillah. Selamat buat anaknya ya mbak.
ReplyDelete